Model
Pembelajaran Berbasis Pendekatan CTL
Pendekatan CTL adalah konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penera-pannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif,
yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questinoning),
menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan
(Modeling), refleksi (reflection),
dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment) (Johnson, 2002).
Sesuai dengan faktor kebutuhan individual peserta didik,
maka untuk dapat meng-implementasikan pembelajaran kontekstual guru seharusnya:
Menyediakan
lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self-regulated learning)
dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, penggunaan strategi dan
motivasi berkelanjutan).
Menggunakan
teknik bertanya (questioning) yang meningkatkan pembelajaran peserta
didik, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Mengembangkan
pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih bermakna jika ia diberi
kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengontruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru (contructivism).
Memfasilitasi
kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengeta-huan
dan keterampilan melalui penemuan sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah
fakta).
Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik
melalui pengajuan pertanyaan (questioning).
Menciptakan masyarakat belajar (learning
community) dengan membangun kerjasama antar peserta didik.
Memodelkan (modelling) sesuatu agar peserta
didik dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.
Mengarahkan peserta didik untuk merefleksikan
tentang apa yang sudah dipelajari.
Menerapkan penilaian autentik (authentic
assessment).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar